TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - Hani (21), korban penembakan orang misterius di dekat Perempatan Lampu Merah Pasteur terancam lumpuh. Hal tersebut terjadi lantaran serpihan peluru yang mengenai tulang sumsum belakang leher.
Akibatnya, terjadi keretakan (fraktur) pada tulang leher ke enam. Fraktur ini yang menyebabkan tekanan darah dan jantung korban rendah, berikut gangguan terhadap kaki dan tangan korban.
"Kalau orang normal kekuatan tangan dan kaki itu lima, tapi pasien ini untuk kekuatan tangannya dua, dan kakinya nol," jelas Kepala Instalasi Gawat Darurat (IGD) Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Doddy Tavianto, Rabu (5/9/2018).
Dijelaskan, peluru yang menghantam tulang leher ke enam itu mengganggu sistem saraf pusat korban mengakibatkan gangguan gerak tangan dan kaki.
Meski begitu, pihaknya tidak bisa mengatakan bahwa korban ini mengalami kelumpuhan, pasalnya proses penyembuhan saraf dinilainya cukup lama.
"Apakah bisa normal kembali saya tak bisa mengatakannya apakah bisa normal atau tidak, saya tidak tahu. Karena sifat saraf butuh waktu lama untuk pemulihan," ujarnya.
Meski begitu, saat ini pihaknya hanya bisa memberikan obat penguat saraf untuk terapinya. Kedepan korban harus mengikuti terapi yang disarankan tim dokter untuk memulihkan fungai sarafnya tersebut.
"Penanganan pasien hanya bisa memberikan obat penguat saraf untuk iso terpinya. dia harus dilakukan fisioterapi kedepannya," ucapnya.
Seperti diketahui, saat proses operasi di Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung, Tim Dokter menemukan tiga serpihan peluru berdiameter 3 milimeter di tubuh korban.
"Ada tiga lobang, pertama leher bagian belakang, lalu di leher kanan samping, dan ketiga di atas tulang belikat kanan, dan lubang belikat itu diakibatkan oleh pecahan kaca," jelasnya. (Kontributor Bandung, Agie Permadi)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Korban Penembakan Orang Misterius di Pasteur Terancam Lumpuh",
http://www.tribunnews.com/regional/2018/09/05/memprihatinkan-wanita-korban-penembakan-di-tol-pasteur-terancam-lumpuh
No comments:
Post a Comment