Pages

Thursday, November 1, 2018

Menjajal Kereta Api Cepat Guangzhou-Nanning, Lebih Stabil Nyaris Tanpa Getaran

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Febby Mahendra dari China

TRIBUNNEWS.COM, GUANGZOU - Manakala proyek kereta cepat Jakarta-Bandung terwujud, orang Indonesia bisa merasakan sarana transportasi darat itu seperti di Guangzou, China.

Tribunnews.com bersama sejumlah cendekiawan dan jurnalis Indonesia mencoba merasakan kereta api cepat rute Guangzou-Nanning (ibu kota Provinsi Guangxi) yang berjarak tempuh sekira 3 jam, Senin (29/9/2018).

Kereta api cepat yang digerakkan tenaga listrik itu berkecepatan 170-200 km per jam.

"Kereta cepat itu jenis D, kecepatan maksimalnya 200 km per jam. Sedang jenis G bisa mencapai 300 km per jam," ujar Chen Wei, seorang pemandu.

Kereta cepat bernomor seri D208 itu bertarif 269 yuan (setara Rp 610 ribu).

Baca: Mengintip Cara China Sajikan Obsesi Hidupkan Lagi Perdagangan Jalur Sutra

Tarif tersebut tidak termasuk makanan dan minuman.

Windy Dermawan, Kepala Pusat Studi ASEAN Universitas Padjadjaran
Windy Dermawan, Kepala Pusat Studi ASEAN Universitas Padjadjaran. TRIBUNNEWS.COM/FEBBY MAHENDRA PUTRA

Tidak ada sarana hiburan, semisal video atau audio, dalam gerbong.

Namun kondisi gerbong bersih, begitu pula toilet jongkoknya.

Uniknya, seperti di Indonesia, dalam gerbong banyak penumpang nongkrong di depan pintu toilet (bordes).

Let's block ads! (Why?)

http://www.tribunnews.com/internasional/2018/11/02/menjajal-kereta-api-cepat-guangzhou-nanning-lebih-stabil-nyaris-tanpa-getaran

No comments:

Post a Comment