Pages

Saturday, March 2, 2019

Ini Masukan BNPT kepada Pengurus Masjid Pemerintah

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Direktur Pencegahan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), Brigjen Hamli mengatakan, tidak sedikit pelaku terorisme yang mendapatkan pemahaman menyimpang terkait agama setelah menghadiri ceramah di tempat-tempat tertentu.

Menurutnya, banyak gerakan radikalisme yang dibangun oleh mereka yang pernah ke luar negeri, terutama mereka yang pulang dari daerah konflik seperti Afganistan, Filipina, Suriah dan Iraq, lalu ketika pulang di Indonesia melakukan penyebaran dan doktrin-doktrin radikalisme.

"Orang-orang ini yang ketika pulang di Indonesia itulah yang berbahaya. Karena mereka membawa sesuatu, mereka membawa ideologi, networking, dan berbagai hal baik melalui online maupun offline,” kata Hamli di acara Focus Group Discussion (FGD) Forum Silaturrahmi Takmir Masjid Kementerian/Lembaga dan BUMN (FSTM), Sabtu (2/3/2019).

Baca: Kodaline Beri Kejutan saat Konser Tunggal di Istora Senayan Jakarta

Oleh karena itu, Hamli mengajak kepada seluruh peserta FGD yang merupakan kumpulan dari seluruh takmir masjid di kementerian/lembaga dan BUMN, agar bisa menyatukan takmir masjid pemerintah untuk menyebarkan ajaran Islam yang damai, tenang, sejuk, dan rahmatan lil alamin.

Sementara itu, Akademisi UIN Jakarta, Moh. Najih Arramadlani, M.Ag., yang bertindak sebagai pemateri dalam FGD tersbut juga memaparkan bahwa masjid sudah seharusnya steril dari kepentingan-kepentingan radikal dan politik.

Najih menambahkan FSTM diharapkan akan berperan aktif menjadi konsultan bagi masjid-masjid di kementrian, lembaga dan BUMN. “Misalnya menjelang Ramadhan, bila perlu FSTM menjadi konsultan bagi masjid-masjid yang lain. Syukur-syukur bisa mengeluarkan rekomendasi. Ustadz ini direkomendasikan, ustadz itu dikomendasikan begitu," kata Najih.

Let's block ads! (Why?)

http://www.tribunnews.com/nasional/2019/03/03/jelang-pilpres-ini-masukan-bnpt-kepada-pengurus-masjid-pemerintah

No comments:

Post a Comment