Kelompok Tani Sido Makmur yang berada di Desa Pilang Payung, Kecamatan Toroh, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah terus melakukan pengembangan olahan cabai sebagai salah satu upaya mengantisipasi jatuhnya harga.
"Salah satunya adalah dengan cara membuat sambal Bledek yang dikemas dalam botol-botol rapih serta menarik. Artinya, di mana ada kemauan pasti selalu ada jalan. Hambatan dan rintangan jika diiringi keyakinan akan berbuah kesuksesan," ujar Ketua Poktan Sido Makmur, Ninik Maryani, Senin (4/3/2019).
Ninik mengaku optimis dengan perkembangan usaha sambal. Sebab, produk olahan ini semakin hari semakin berkembang dan mudah diterima oleh masyarakat luas sebagai alternatif konsumsi saat harga cabai mahal.
"Sambal kemasan ini juga mudah dibawa, tahan lama, dengan bermacam variasi rasa. Saat ini penjualan sambal bledek per bulan baru mencapai 1000-1300 botol dengan omzet berkisar Rp 21-25 juta," kata Ninik.
Sekedar diketahui, cabai adalah jenis tanaman yang memiliki kandungan air 70-90 persen. Kondisi ini sangat rentan dan mengakibatkan cepat membusuk. Di sisi lain, permintaan cabai cenderung datar yang mengakibatkan harga di pasaran tidak stabil. Apalagi jika posisi pasokan berlebih.
Mengenai hal ini, Direktur Pengolahan dan Pemasaran Hasil Hortikultura Kementerian Pertanian (Kementan) Yasid Taufik, mengatakan pengelolaan cabai harus didukung secara penuh karena salah satu solusi dalam mengantisipasi fluktuasi harga.
"Tentu kita harus mendukung teman-teman poktan ini karena mengolah cabai menjadi sambal, pasta atau cabai kering siap konsumsi merupakan solusi mencegah fluktuasi harga," katanya.
Menurut Yasid, upaya Poktan Sido Makmur dalam mengolah cabai sudah membuahkan hasil. Terlebih, mereka mampu mengekspor olahannya ke berbagai negara, seperti Australia, Malaysia, Taiwan, Hongkong, Jepang, Korea, Vietnam, Saudi Arabia dam Turki.
"Sambal Bledek memang meledak. Bahkan sampai dikirim ke luar negeri. Sambal ini memiliki tiga varian rasa yaitu rasa original, rasa ikan peda dan rasa ikan teri medan," katanya.
Selain varian rasa, kata Yasid, sambal ini juga memiliki tiga tingkat kepedasan untuk setiap rasa. Masing-masing untuk level 5 yang memiliki tingkat kepedasan paling rendah, level 10 untuk tingkat kepedasan medium dan level 15 untuk tingkat kepedasan paling tinggi.
http://www.tribunnews.com/nasional/2019/03/05/antisipasi-harga-jatuh-olahan-cabai-diminati-pasar-ekspor
No comments:
Post a Comment