Laporan Wartawan Tribunnews, Taufik Ismail
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anggota Fraksi PPP MPR RI, Syaifullah Tamliha mengatakan penggunaan isu SARA dalam Pemilu bukan hanya terjadi di Indonesia.
Menurutnya isu SARA pun banyak digunakan di berbagai negara di dunia.
Hanya saja perbedaanya, di Indonesia isu SARA yang digunakan bukan agama melainkan aliran agama.
"Di indonesia ini bukan perbedaan agama tapi perbedaan aliran agama, seolah-olah Jokowi dan Kyai Ma'ruf itu adalah orang yang NU, dan terkesan Prabowo-Sandiaga Uno itu Muhammadiyah itulah yang saya lihat di media-media sosial yang bergentayangan tiap hari," katanya dalam diskusi bertajuk 'Isu SARA dalam Pilpres Hancurkan kebhinekaan' di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat, (1/3/2019).
Baca: Keluarga Uno Dukung Jokowi, Sandi: Biasa Dalam Demokrasi
Menurutnya penggunaan isu aliran agama tersebut tampak dari Ketua umum PBNU Said Aqil yang secara tidak langsung terlibat dalam pertarungan Pilpres.
Sementara Muhammadiyah tampak memenangkan Prabowo-Sandi melalui Amien Rais.
"Walaupun Ketua Umum Muhammadiyah tidak terang-terangan mendukung Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno. Jadi politik aliran dan aliran agama yang paling berpengaruh dalam Pilpres tahun 2019," katanya.
Politik aliran agama tersebut menurutnya rawan memicu perpecahan.
Meskipun beberapa warga NU dan Muhammidayah sangat demokratis dalam berpolitik.
Baca: Imparsial Sodorkan 8 Solusi Atasi Masalah Banyaknya Perwira TNI yang Tidak Punya Jabatan Struktural
"Ketua Umum Muhammadiyah bapak Haedar tetap dalam posisi netral walaupun Amien Rais ke Prabowo, kemudian NU keturunan pendiri NU juga banyak yang mendukung Prabowo, saking demokratisnya anak Kiai Ma'mun itu berbeda-beda pilihannya, ada yang ke Prabowo, ada kepada Jokowi itu saking demokratisnya," tuturnya.
Ia berharap politik aliran agama tidak digunakan dalam Pemilu 2019.
Baca: Ribuan Pesilat Pagar Nusa Karanganyar Deklarasi untuk Menangkan Jokowi-Maruf
Alasannya isu SARA bisa merusak kehidupan berbangsa dan bernegara.
"Terutama aliran agama, yang dulu sudah tidak lagi sekarang yang sudah mulai muncul kemudian berkembang lagi , mempersempit diri," katanya.
http://www.tribunnews.com/pilpres-2019/2019/03/01/politikus-ppp-sebut-politik-aliran-agama-paling-berpengaruh-dalam-pilpres-2019
No comments:
Post a Comment