Partai politik pimpinan Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, mempersoalkan hasil penghitungan di ibu kota Ankara dan Istanbul dalam pemilihan umum kepala daerah, setelah Partai AK tampak menelan kekalahan.
Berdasarkan penghitungan suara, Partai AK pimpinan Presiden Erdogan telah kalah di Ankara. Adapun untuk pemilihan wali kota Istanbul, Partai AK juga dikalahkan oleh partai oposisi utama, Partai Rakyat Republik, menurut data yang dikeluarkan oleh kantor berita Anadolu.
Secara nasional, aliansi pimpinan Partai AK telah memenangi lebih dari 51% suara dalam pilkada ini.
Namun, di kota terbesar Turki, Istanbul, baik Partai AK maupun kubu oposisi sama-sama mengklaim berhasil merebut suara mayoritas.
Partai AK menuduh adanya "suara tak sah dan pelanggaran di sebagian besar dari 12.158 tempat pemungutan suara di Ankara".
Sekjen Partai AK, Fatih Sahin, mengatakan lewat Twitter: "Kami akan menggunakan hak-hak sah kami semaksimal mungkin, dan kami tidak akan membiarkan keinginan warga negara diubah di Ankara."
Partai yang berkuasa itu juga menyatakan akan mempersoalkan hasil pemungutan suara di Provinsi Igdir.
Sebelumnya, Erdogan mengatakan pemilu daerah adalah soal "kelangsungan hidup" Turki dan Partai AK.
Pilkada ini berlangsung di tengah kelesuan ekonomi dan dianggap sebagai referendum atas kepemimpinan Erdogan.
Lebih dari 57 juta orang di Turki terdaftar sebagai pemilih untuk memilih wali kota dan anggota dewan.
No comments:
Post a Comment