Pages

Friday, May 3, 2019

Pelari perempuan Caster Semenya mengalami 'diskriminasi' dari IAAF?

Pelari Afrika Selatan Caster Semenya kalah dalam kasus diskriminasi melawan Federasi Atletik Internasional (IAAF). IAAF menyatakan bahwa memaksa atlit perempuan untuk menurunkan tingkat hormon testosteron mereka "bersifat diskriminatif tapi perlu."

Peraih medali emas Olimpiade berumur 28 tahun ini mengajukan banding terhadap keputusan IAAF untuk membatasi tingkat hormon testosteron pada pelari perempuan untuk nomor lari antara 400 meter hingga satu mil.

Semenya yang telah 29 kali berturut-turut memenangkan nomor 800 meter terlahir dengan ciri-ciri interseks di dalam dirinya. Artinya badannya menghasilkan hal yang tidak biasa, yaitu tingkat testosteron yang tinggi.

Keputusan ini berarti ia harus mengkonsumsi penekan testosteron jika ingin terus berkompetisi di nomor ini.

Tiga orang hakim di Swiss membutuhkan waktu lebih dari dua bulan untuk memutuskan, menandakan betapa sensitif dan kompleksnya kasus ini.

Tergantung dari sudut pandang, situasi ini tampaknya jelas.

Di mata pendukungnya Semenya sudah mengalami hukuman hanya karena ciri-ciri biologisnya yang ia miliki sejak dilahirkan. Ia tidak melakukan kecurangan, atau ketahuan mengonsumsi obat-obatan untuk meningkatkan performa.

'Merasa sebagai sasaran'

Kyle Knight, seorang peneliti hak-hak LGBT di organisasi Human Rights Watch mengatakan bahwa mengonsumsi penekan hormon testosteron seperti yang diminta IAAF itu "mempermalukan sekaligus tak perlu secara medis" bagi atlet perempuan yang tingkat hormonnya berada di luar batas penerimaan.

Lagipula pada tahun 2019 spektrum identitas sudah berkembang melampaui pembagian biner laki-laki dan perempuan, kata pegiat has asasi manusia. Dengan demikian, bukankah kemampuan fisik Semenya dirayakan dengan cara yang sama seperti halnya tinggi badan pelari cepat Usain Bolt atau bentangan "sayap" perenang Michael Phelp?

IAAF menyatakan persoalan ini bukan untuk Semenya seorang. Namun fakta bahwa keputusan itu dibuat untuk perempuan yang berlari di nomor utama Semenya - dan tidak untuk seluruh olahraga atletik - telah membuat Semenya merasa menjadi sasaran utama keputusan tersebut.

Caster Semenya
Stu Forster
Kondisi biologis Semenya telah menjadi perdebatan sengit sejak ia mencatat prestasi.

Let's block ads! (Why?)

http://www.tribunnews.com/internasional/2019/05/04/pelari-perempuan-caster-semenya-mengalami-diskriminasi-dari-iaaf

No comments:

Post a Comment