Pages

Thursday, July 4, 2019

Pertama Kali Dalam Sejarah Jepang Pengadilan Keluarga Perebutkan Tulang Pendiri Aum Shinrikyo

Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo

TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Telah hampir setahun sejak pendiri sekte sesat Aum Shinrikyo, Shoko Asahara atau Chizuo Matsumoto dihukum mati 6 Juli 2019, kasus pemberian tulang yang bersangkutan masih di tangan pengadilan keluarga Jepang.

"Sudah hampir setahun tulang almarhum Matsumoto masih di simpan di penjara Jepang karena keputusan pengadilan keluarga belum rampung dan ini kasus pertama di Jepang kasus perebutan tulang seseorang yang hukum mati," ungkap sumber Tribunnews.com Kamis ini (4/7/2019).

Matsumoto dieksekusi pada Juli tahun lalu bersama dengan enam mantan anggota kultus kiamat yang melakukan serangan gas sarin 1995 mematikan pada sistem kereta bawah tanah Tokyo.

Koresponden Tribunnews.com juga hampir celaka saat itu saat berada di kereta api bawah tanah sekitar stasiun Kasumigaseki pusat pemerintahan Jepang.

Kepemilikan abu sedang diawasi dengan ketat karena ada kekhawatiran akan menjadi objek pemujaan bagi pengikut setia Matsumoto.

Anggota keluarganya yang lain memaksakan abunya diserahkan kepada 4 putrinya yang menunut ke pengadilan.

Akibat adanya perbedaan, perebutan tulang antar anggota keluarga, tulang jenazah dan abunya masih di lokasi penjara Jepang.

Pengacara putrinya sejak Desember 2018 mengajukan tuntutan ke pengadilan keluarga agar bisa memperoleh tulang ayahnya tersbeut.

Mereka berencana menghancurkan tulang jadi abu lalu ditaburkan di Samudera Pasifik, agar abu tersebut tidak jadi bahan pemujaan bagi para pengikut setianya.

Bukan hanya abu jenazah, barang yang dimiliki Matsumoto juga diminta puterinya tersebut pula untuk dihancurkan agar juga tidak jadi benda pemujaan bagi para pengikut Matsumoto yang masih setia kepadanya hingga kini, walaupun matsumoto telah meninggal dunia.

Let's block ads! (Why?)

http://www.tribunnews.com/internasional/2019/07/04/pertama-kali-dalam-sejarah-jepang-pengadilan-keluarga-perebutkan-tulang-pendiri-aum-shinrikyo

No comments:

Post a Comment