Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fransiskus Adhiyuda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sekertaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto menanggapi tuduhan mantan Kasum TNI Johannes Suryo (JS) Prabowo terkait pesawat Prabowo diganggu jet tempur.
Menurut Hasto Kristiyanto, tuduhan tersebut merupakan tuduhan sangat serius.
Baca: BPN Sebut Tak Semua Petinggi TNI Pernah Merasakan Medan Pertempuran seperti Prabowo
Bahkan, Hasto Kristiyanto menyebut, peryataan itu berbahayadan hadirkan teori konspirasi membabi buta.
"Kubu Prabowo terus membangun skenario curang termasuk tuduhan adanya intervensi negara. Semua skenario kalap akibat survey Prabowo - Sandiaga Uno yang semakin tertekan. Mereka biasa menghalalkan segala cara, dimulai hoaks, fitnah, skenario curang, politisasi agama, hingga teori konspirasi buta," kata Hasto Kristiyanto dalam keterangan tertulis, Jumat (5/3/2019).
Sekertaris TKN Jokowi - Maruf Amin ini pun menyebut penundaan terbang pesawat Prabowo tersebut murni alasan keselamatan karena pada saat bersamaan ada pesawat lain yang akan mendarat, sehingga bukan karena diganggu jet tempur sebagaimana dituduhkan.
Hasto kemudian menyindir sosok Prabowo sangat berbeda dengan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri.
Pasalnya, saat hendak boarding ke Cirebon, Kamis 4 April 2019 kemarin, pesawat Megawati sempat tertunda 23 menit karena takeoff - landing Sukhoi.
Megawati, kata Hasto, dengan sabar menerima hal tersebut, mengingat Halim memang menjadi pangkalan pesawat militer.
"Mungkin karena Pak Prabowo merasa lebih TNI dari TNI maka munculah perasaan arogan tersebut. Sikap emosional tim Prabowo, ternyata 11-12 dengan capresnya sendiri Pak Prabowo yang memang dikenal sebagai sosok emosional dan punya masa lalu yang kelam. Bahkan ada petinggi PPP yang secara nyata pernah melihat bagaimana ngerinya ketika Pak Prabowo emosional," papar Hasto.
Ia pun menyakini, publik pun bisa menyaksikan dalam aneka tampilan sikap emosi Prabowo tersebut.
Baca: Kampanye di Cirebon, Jokowi Target Raih Suara di Atas 75 Persen
"Nampaknya, Pak Prabowo tidak bisa menerima realitas bahwa Pak Jokowi lebih advance di dalam pemahaman Politik Pertahanan. Demikian halnya pernyataan Pak Jokowi yang lebih memercayai sepenuhnya institusi TNI, ternyata menjebol ambang batas emosi Pak Prabowo," jels Hasto.
Belajar dari sikap emosional Prabowo, lanjut Hasto, PDI Perjuangan tetap menampilkan jati dirinya sebagai Partai yang menjunjung tinggi kebudayaan Timur, toleran, sopan santun, dan berkeadaban.
http://www.tribunnews.com/pilpres-2019/2019/04/05/kubu-jokowi-nilai-sikap-prabowo-yang-emosional-bukti-elektoral-yang-terus-tertekan
No comments:
Post a Comment