Pages

Friday, March 1, 2019

'Kami hanya ingin hidup': Perempuan Saudi di Hong Kong yang takut dihukum mati jika pulang

Rawan - bukan nama sebenarnya - memiliki satu kata untuk menjelaskan kehidupannya dalam enam bulan terakhir: "ketakutan".

Dia dan saudara perempuannya, Reem, berpindah tempat paling tidak sudah 13 kali, hidup dalam ketidakpastian hukum dan terus-menerus ketakutan akan dikirim kembali ke negara yang akan menghukum mati mereka.

Kedua bersaudara yang terdampar di Hong Kong setelah melarikan diri dari liburan keluarga ini mengatakan kepada BBC bahwa mereka mengalami penyiksaan fisik di rumah dan diperlukan "seperti ART" oleh kerabat prianya.

Kekerasan di rumah

Perempuan yang berumur 18 dan 20 tahun tersebut dibesarkan dalam "keluarga Muslim garis keras" di Arab Saudi, di mana perempuan di bawah perwalian pria dan sering kali diawasi dengan ketat dan tidak melihat apapun selain "masa depan kematian" bagi diri mereka.

"Mereka mengawasi setiap langkah yang kami lakukan; mereka mengendalikan setiap sisi kehidupan kami," kata Rawan.

Reem dan Rawan, yang memakai nama samaran untuk melindungi jati diri mereka, keluar dari agama Islam, menyatakannya sebagai agama yang "membiarkan pria mengendalikan perempuan". Berdasarkan hukum Saudi, sanksi atas murtad adalah hukuman mati.

Beberapa kasus baru-baru ini tentang perempuan Saudi berusaha melarikan diri dari kekerasan di keluarga telah mendapatkan perhatian dunia.

Perempuan Saudi ini berumur 18 dan 20 tahun.
Getty Images
Perempuan Saudi ini berumur 18 dan 20 tahun.

Rencana jangka panjang

Kedua saudara perempuan ini dalam perjalanan ke Australia untuk mendapatkan suaka enam bulan lalu, ketika pejabat konsulat Saudi menghentikan mereka saat transit di Hong Kong.

Para perempuan ini mengatakan kepada BBC bahwa mereka menabung dan merencanakan pelarian mereka sejak tahun 2016.

Mereka menunggu untuk mewujudkan niat sampai keluarga mengadakan perjalanan dalam rangka liburan ke Sri Lanka, yang bersamaan dengan ulang tahun ke-18 Rawan. Pada usia itu, mereka lebih berkemungkinan memegang paspor, yang biasanya disimpan oleh ayah mereka di brankas di rumah.

Let's block ads! (Why?)

http://www.tribunnews.com/internasional/2019/03/02/kami-hanya-ingin-hidup-perempuan-saudi-di-hong-kong-yang-takut-dihukum-mati-jika-pulang

No comments:

Post a Comment