Pages

Sunday, November 4, 2018

Saling Berpelukan saat Menunggu Penyerahan Peti Jenazah

Laporan Wartawan Tribunnews com, Ilham Rian Pratama
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Suasana hening di Rumah Sakit (RS) Polri, Jakarta Timur pecah ketika satu per satu keluarga korban mendatangi Ruang Instalansi Forensik RS tersebut.

Baca: Dokter Ungkap 2 Penyakit Penyebab Meninggalnya Pretty Asmara, Diduga Dipicu Gaya Hidup

Terbungkus dalam peti cokelat berukuran sekira 2x1 meter, ketujuh jenazah korban jatuhnya pesawat Lion Air PK-LQP dengan nomor penerbangan JT-610 siap diserahkan kepada pihak keluarga.

Satu per satu peti dikeluarkan dari dalam Ruang Instalansi Forensik. Satu keluarga terlihat saling berpelukan menunggu penyerahan secara simbolis yang dilakukan oleh Wakil Kepala Rumah Sakit RS Polri, Kombes Pol Hariyanto, serta pihak dari Lion Air.

"Kami ucapkan rasa belasungkawa yang sedalam-dalamnya kepada keluarga korban. Kami mohon maaf jika membuat keluarga korban menunggu. Karena proses identifikasi membutuhkan waktu," ujar Hariyanto, di RS Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur, Minggu (4/11/2018) kemarin.

Saat penyerahan secara simbolis telah selesai, pihak keluarga diperbolehkan untuk mendekat ke peti.
Keluarga dari Janry Efriyanto Sianturi, korban asal Jambi, langsung memeluk peti, lalu pecah tangis.

Sedangkan, keluarga lainnya, yakni Rohmanir Pandi Sagala, korban asal Banten, langsung menghaturkan doa di depan peti. "(Jenazah) akan kami langsung bawa pulang," ucap salah satu keluarga Rohmanir.

Baca: Warga Tunggu Kedatangan Jenazah Karmin Korban Lion Air PK-LQP di Rumah Duka

Setelah proses penyerahan secara simbolis tersebut selesai, sebagian peti dimasukkan kembali ke dalam Ruang Instalasi Forensik. Sebagiannya ada yang dibawa menggunakan mobil ambulan dari pihak kepolisian.
Sebelumnya, Tim Disaster Victim Identification (DVI) Rumah Sakit Polri kembali mengumumkan 7 jenazah penumpang pesawat Lion Air PK-LQP, lewat identifikasi rekam medis, sidik jari, maupun DNA.

"Sejak pukul 14.00 WIB sampai 15.30 WIB kami telah melakukan proses sidang rekonsiliasi atau pencocokan," kata Kepala Operasi Tim DVI RS Polri, Kombes Lisda Cancer, di RS Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur, Minggu (4/11/2018).

Berikut daftar 7 nama korban yang berhasil teridentifikasi tersebut:
1. Rohmanir Pandi Sagala (23 tahun), laki-laki. Alamat Pondok Bahar Permai A-1/6 RT/RW 002/007, Karang Tengah, Tangerang, Banten. Teridentifikasi dari sidik jari dan rekam medis.
2. Dodi Junaidi (40 tahun), laki-laki. Alamat Jalan H Sidup, Rempoa, Ciputat Timur, Tangerang Selatan, Banten. Teridentifikasi melalui DNA.
3. Muhamad Nasir (29 tahun), laki-laki. Alamat
Gang Rinjani III, Kelurahan Sayang, Cianjur, Jawa Barat. Teridentifikasi melalui DNA.
4. Janry Efriyanto Sianturi (26 tahun), laki-laki. Alamat Perum Puri Masurai II, Keluraha Mendalo darat, Jambi. Teridentifikasi melalui DNA dan rekam medis.
5. Karmin (68 tahun), laki-laki. Alamat Jalan Kenangan Koba, Koba, Bangka tengah, Kepulauan Bangka Belitung. Teridentifikasi melalui DNA.
6. Harwinoko (54 tahun), laki-laki. Alamat Jalan Palayu Raya, Tegalgundil, Bogor Utara, Bogor. Teridentifikasi melalui DNA.
7. Verian Utama (31 tahun), laki-laki. Alamat Jalan Tanjung Duren Dalam III, Tanjung Duren Selatan, Grogol, Petamburan, Jakarta Barat. Teridentifikasi melalui DNA.

Let's block ads! (Why?)

http://www.tribunnews.com/nasional/2018/11/05/saling-berpelukan-saat-menunggu-penyerahan-peti-jenazah

No comments:

Post a Comment