Laporan Wartawan Tribunnews.com, Taufik Ismail
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Calon Wakil Presiden Sandiaga Uno mengatakan meski proses Pemilu belum usai, tensi politik bisa kendor di bulan Ramadan ini.
Masyarakat bisa menyampaikan pernyataan pernyataan yang sejuk dan damai.
"Ya kita tentunya meski di bulan ramadan kita kawal prosesnya (rekapitulasi suara), beri ungkapan yang sejuk dan bisa menghadirkan Pemilu yang jujur dan adil," kata Sandiaga Uno setelah salat tarawih di Masjid At-Taqwa Kebayoran, Baru, Jakarta, Selatan, Minggu, (5/5/2019).
Mantan Wagub DKI ini yakin masyarakat akan bisa menghadirkan kesejukan pada bulan Ramadan, dibanding bulan-bulan sebelumnya. Justru menurut Sandi, para elit harus melihat masyarakat dalam menyikapi perpolitikan di Indonesia.
"Pemilu kan pemilu masyarakat bukan pemilu elit ," katanya.
Baca: Jokowi Kuasai Perolehan Suara di Kampung Halaman Mantan Gubernur DKI Ahok
Selain itu, Sandiaga Uno menyarankan kepada para elit agar fokus menjaga stabilitas harga kebutuhan masyarakat, ketimbang jaga suara.
Apalagi saat ini harga-harga kebutuhan sudah mulai naik. Sekarang menurutnya para elit terlalu asik bersahut sahutan di media, sehingga lupa akan kebutuhan dan keinginan masyarakat.
Baca: Sandiaga Salat Tarawih Bersama Sang Istri di Masjid At Taqwa
"Pemilu ini harus betul betul seperti yang masyarakat inginkan. Misalnya harga bahan pokok. Jadi elit dari pada sibuk jaga suara, jaga kursi, jaga kekuasaan, jaga jabatan, lebih baik jaga harga. Sekarang harga harga sudah mulai meningkat lagi."
"Semuanya sibuk politik, saya sudah mengingatkan berkali kali, rayat tidak mau kalau harga bulan suci Ramadan naik, tapi elitnya asyik saling bersahut-sahutan, yang dilupakan yang diinginkan masyarakat yakni harga kebutuhan pokok stabil " pungkasnya.
http://www.tribunnews.com/nasional/2019/05/05/bulan-ramadan-sandiaga-uno-sarankan-para-elit-fokus-jaga-harga-ketimbang-jaga-suara