Pages

Saturday, February 2, 2019

Sang Kakek di Tiongkok Menangis Bahagia Bertemu Cucunya yang Dijual Orangtuanya

TRIBUNNEWS.COM, JINJIANG - Tangis haru seorang kakek di Provinsi Fujian, Tiongkok pecah ketika bertemu cucunya berusia 3 tahun yang selama sebulan dijual oleh orangtuanya kepada orang lain.

Beijing Youth Daily dikutip SCMP memberitakan Jumat (1/2/2019), polisi di kota Jinjiang mengembalikan bocah itu kepada kakeknya pada pekan ini.

Baca: Dua Tersangka Kasus Pesta Seks di Sleman Dijerat Pasal UU Perdagangan Orang

Bocah itu awalnya dibesarkan oleh si kakek saat berusia delapan bulan. Karena suatu keadaan, orangtua anak itu memutuskan membawanya.

Pada Desember 2018, kakek anak itu yang tak disebutkan identitasnya mengunjungi putranya yang dipenjara akibat kasus penyalahgunaan narkoba.

Sang Kakek Menangis Bahagia Bertemu Cucunya
Bocah berusia tiga tahun di China ketika dipertemukan kembali dengan kakeknya setelah dijual orangtuanya sebesar Rp 248 juta

Saat kunjungan itulah, pria itu terkejut karena mengetahui putranya telah menjual cucunya sejak Januari 2018 kepada sepasang suami istri.

Polisi kemudian melacak bocah itu dan orangtua yang sudah membelinya pada Januari ini. Dari hasil tes DNA, diketahui hubungan anak itu adalah dengan sang kakek.

"Mengapa anak dan menantu saya sangat kejam? Saya dan istri siap membesarkan anak mereka jika tak sanggup. Mengaap mereka tega menjualnya?" keluh si kakek.

Polisi yang menanyai ayah si bocah mengatakan, pasangan itu sepakat anak itu dijual ke keluarga di Jinjiang seharga 120.000 yuan, atau Rp 248 juta.

Setelah sepakat menjual anak itu pada 17 Januari 2018, pasangan yang kini telah bercerai itu sepakat membagi uangnya masing-masing 60.000 yuan, sekitar Rp 124 juta.

Dalam kunjungan terakhir, kakek itu mengatakan putra dan menantunya bersikeras membawa sang cucu pergi karena mereka adalah orangtuanya.

Let's block ads! (Why?)

http://www.tribunnews.com/internasional/2019/02/02/sang-kakek-di-tiongkok-menangis-bahagia-bertemu-cucunya-yang-dijual-orangtuanya

No comments:

Post a Comment